Akhirnya Jembatan Suramadu Diresmikan Hari Ini

Akhirnya, jembatan kebanggan Indonesia ini diresmikan juga setelah penantian yang lumayan panjang. Jembatan Suramadu yang memiliki panjang 5.438 m dan menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan). Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur.

Sebagai orang Teknik Sipil tentu saja saya merasa bangga sekali akan kemajuan dunia konstruksi di Indonesia, apalagi dengan diresmikannya jembatan Suramdu yang disebut sebut sebagai jembatan terpanjang di Asia Tenggara. Pulau Madura dan Kota Surabaya mulai hari ini, Rabu (10/6/2009) sudah bisa ditempuh dalam waktu cepat. Jarak yang ditempuh ke Pulau Garam hanya membutuhkkan waktu 10 menit dengan menggunakan mobil.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  meresmikan pengoperasian jembatan Surabaya – Madura (Suramadu). Peresmian jembatan dengan panjang 5,4 km itu dimulai pukul 10.00 WIB . Mulai pukul 08.45 WIB, jembatan tersebut sudah disterilkan karena akan digunakan rombongan presiden. Peresmian berlangsung di causeway sisi Madura. Tenda besar didirikan untuk meresmikan jembatan yang tiang pancangnya di mulai tahun 2003 lalu tersebut.

Tapi sayangnya, jembatan yang kita banggakan ini banyak menuai protes dari berbagai pihak, mulai dari kehilangan mata pencaharian hingaa isu kepentingan kampanye calon presiden. Bahkan pada hari Senin (8/6/2009) mahasiswa Unair sudah terlebih dahulu ‘meresmikan” jembatan ini karena mereka menganggap proyek Jembatan Suramadu ini menjadi komoditas politik dalam pemilihan presiden. Sehari sebelum diresmikan, wakil presiden Jusuf  Kalla datang ke Suramadu, mungkin karena “Lebih cepat lebih baik” kali yaa…

Capres Megawati Soekaroputri pun mengklaim jembatan Suramadu merupakan warisan Pemerintahan Megawati. Klaim Mega ini disampaikan melaui siaran pers Mega-Prabowo Media Center (MPMC) “Digagas oleh Soekarno, disikapi oleh Soeharto dan dibangun oleh Megawati”.

Disisi lain, Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Jatim, Bambang Harjo mengatakan, sekitar 8.000 orang yang selama ini menggantungkan nasibnya di Dermaga Penyeberangan Ujung (Surabaya)-Kamal (Madura) bakal kehilangan lapangan pekerjaannya.

Menurut dia, 8.000 orang itu terdiri dari para awak feri, juru parkir di dermaga, kuli angkut barang, sopir angkutan umum, hingga pedagang asongan yang selama ini menggantungkan hidup di jalur penyeberangan Ujung-Kamal.

Angka pengangguran di Jatim pada saat krisis keuangan global telah mencapai 3,8 juta jiwa. Kini bakal ditambah lagi sebesar 8.000 jiwa.

Selain angka pengangguran membengkak, dibukanya akses Jembatan Suramadu juga berakibat buruk terhadap operator feri penyeberangan Ujung-Kamal. Dalam 24 jam, jalur penyeberangan itu dilayani 18 unit feri yang dijalankan oleh 6 perusahaan operator.

Feri penyeberangan itu bakal ditinggalkan masyarakat, lantaran biaya tol Jembatan Suramadu jauh lebih murah dibandingkan dengan tarif feri penyeberangan. Apalagi, dua pekan hingga satu bulan awal pembukaan jembatan sepanjang 5.438 meter yang melintas di atas Selat Madura itu, para pengguna dibebaskan dari tarif tol.

Hingga kini, Pemprov Jatim belum menetapkan besaran tarif tol Jembatan Suramadu. Namun besaran tarif diperkirakan Rp 35.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp 2.500 untuk kendaraan roda dua.
Tarif tersebut lebih rendah 50 hingga 70 persen dibandingkan tarif feri penyeberangan Ujung-Kamal.
Sebelumnya operator feri melalui Gapasdap telah meminta subsidi kepada pemerintah agar usahanya tidak langsung mati saat jembatan tersebut dibuka. Namun permintaan itu tidak ditanggapi oleh Pemerintah Provinsi Jatim.

Juga masalah sengketa tanah yang belum terselesaikan karena banyak pihak yang merasa kerugian mereka belum dibayar.

Hmmm… ironis memang, disaat yang lain sedang berbahagia dan berbangga hati, maka di sisi lain ada orang yang sedih dan kehilangan pekerjaan. mudah-mudahan saja ada solusi tepat dari pemerintah, agar semua permasalahan terselesaikan

Tinggalkan komentar